Minggu, 21 Agustus 2016

RAHASIA DIBALIK KEAJAIBAN SHOLAT DHUHA


RAHASIA DIBALIK KEAJAIBAN SHOLAT DHUHA


Sholat Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah muakkad yang pelaksanaannya dilakukan pada awal siang hari ketika matahari sepenggalan naik (seukuran satu tombak) sampai zawalu asy-syams (tergelincirnya matahari). Sehubungan dengan pelaksanaan sholat dhuha ini, Kyai sangat mewanti-wanti para santri untuk tetap istiqomah dan berkesinambunagn dalam melaksanakannya. Menurut Beliau, santri yang tidak melaksanankannya bukanlah santri sejati. Bahkan Beliau menganggap pelit bagi yang melaksanakan hanya dua rakaat saja. Lantas apa sebenarnya rahasia yang terkandung di balik ibadah sholat dhuha? Pun apa keistimewaan waktu sepenngalan naik tersebut?
Di dalam al-Qur’an Alloh SWT. bersumpah atas nama waktu dhuha, “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” (QS. Asy-Syams 91 : 01). Bahkan waktu dhuha juga dijadikan sebagai salah satu nama surah pada urutan ke-93 di dalam al-Qur’an yang itupun juga menggunakan sumpah ,Wadh-Dhuha, “Demi waktu matahari sepenggalan naik”.  (QS. Adh-Dhuha 93 : 01).
Setiap sesuatu yang Alloh SWT. bersumpah dengannya, menunjukkan keagungan dan kebesaran manfaatnya. Tidak terkecuali dengan waktu dhuha, waktu dimana Alloh SWT. sedang membagi-bagikan rezeki dan anugerah-Nya kepada semua makhluk di dunia. Waktu yang Nur Ilahi memancarkan fadhilah dan keagungan bagi insan yang mau membuka hati menerima karunia-Nya. Dengan Nur Ilahi yang menerangi hati setiap hamba, waktu dhuha memiliki hubungan erat dengan kelapangan hidup mereka. Dengan aura Nur Ilahi yang mengiringi segala aktifitas ekonomi, waktu dhuha memiliki kaitan yang begitu kuat dengan keluasan dan keberkahan rezeki.
Dalam doa Rasulullah, yang artinya, ''Ya Allah, berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.'' ini menunjukkan bahwa barangsipa yang aktif bangun di waktu pagi (waktu subuh dan dhuha) untuk beribadah kepada Allah SWT., Ia akan mendapatkan keberkahan dalam setiap aktifitasnya. Sebaliknya, mereka yang hanya terlena dalam buaian mimpi tanpa mau bermunajat kepada Allah SWT. untuk mendapat keberkahan waktu pagi,  maka mereka tidak akan pernah mendapatkan bagian dalam keberkahan itu.
Lebih dari itu, Rasulullah SAW. menjelaskan lebih detail tentang keutamaan sholat dhuha tersebut. Diceritakan dari Abu Darda’ RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan sholat dhuha dua rakaat, maka Ia tidak akan dicatat sebagai orang yang lupa. Barang siapa yang melaksanakannya empat rakaat, maka Ia akan dicatat sebagai ‘abid (hamba). Barang siapa yang melaksanakannya enam rakaat, maka Ia akan dicukupkan pada hari itu. Barang siapa yang melaksanakannya delapan rakaat, maka Ia akan dicatat sebagai orang yang menetap (dalam ketaatan). Dan barang siapa yang melakasanakannya dua belas rakaat, maka Alloh akan membangunkan untuknya sebuah rumah disurga. Tidak ada suatu hari dan malam kecuali terdapat pemberian Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya...” (HR. Ath-Tabrani)
Dalam riwayat lain yang juga dari Abu Darda’ RA. dijelaskan bahwa Rasulullah bersabda, “Alloh SWT. berkata, ‘Wahai Anak Adam, sholatlah untuk-Ku empat rakaat di awal siang hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhannya di sore hari’” (HR. At-Turmudzi). Dari Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan sholat dhuha dengan langgeng, maka Alloh akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebesar buih di lautan” (HR. Ath-Tabrani)
Demikian diantara beberapa keutamaan yang terkandung di dalam sholat dhuha. Sholat ini begitu lekat dengan ibadah ritual pembuka untuk menjemput rezeki. Sebagaimana yang tersurat dalam doa setelah pelaksanaan sholat dhuha, seoang hamba bermunajat agar dimudahkan, disucikan, diluaskan dan diberkahi dalam setiap rezeki yang Alloh SWT. limpahkan. Namun yang terpenting adalah, keutamaan sholat dhuha bukanlah karena ada hubungan dengan mencari rezeki seperti yang banyak dipersepsikan, melainkan ia menjadi utama karena sumpah Alloh SWT. dalam al-Qur’an. Maka, sungguh bahagia orang-orang beriman yang memulai waktu paginya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.
Akhirnya, mudah-mudahan kita termasuk bana Allahu lahu baitan fi al-jannah yang bisa melaksanakan sholat dhuha dengan istiqomah dan diterima oleh Allah SWT. dan termasuk dalam “Orang yang mendapatkan tunangan cantik” sebagaiama doa Kyai kepada santri yang aktif melaksanakannya. Amin.
Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar