RAHASIA DIBALIK KEAJAIBAN SHOLAT DHUHA
Sholat
Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah muakkad yang pelaksanaannya dilakukan
pada awal siang hari ketika matahari sepenggalan naik (seukuran satu tombak)
sampai zawalu asy-syams (tergelincirnya matahari). Sehubungan dengan pelaksanaan sholat dhuha
ini, Kyai sangat mewanti-wanti para santri untuk
tetap istiqomah dan berkesinambunagn dalam melaksanakannya. Menurut
Beliau, santri yang tidak melaksanankannya bukanlah santri sejati. Bahkan Beliau menganggap pelit bagi
yang melaksanakan hanya dua rakaat saja. Lantas apa sebenarnya rahasia yang terkandung di balik ibadah sholat dhuha? Pun apa keistimewaan waktu sepenngalan naik tersebut?
Di
dalam al-Qur’an Alloh SWT. bersumpah atas nama waktu dhuha, “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” (QS.
Asy-Syams 91 : 01). Bahkan waktu dhuha juga dijadikan sebagai salah satu nama
surah pada urutan ke-93 di dalam al-Qur’an yang itupun juga menggunakan sumpah ,Wadh-Dhuha, “Demi waktu matahari sepenggalan
naik”. (QS. Adh-Dhuha 93 : 01).
Setiap
sesuatu yang Alloh SWT. bersumpah dengannya, menunjukkan keagungan dan
kebesaran manfaatnya. Tidak terkecuali dengan waktu dhuha, waktu dimana Alloh
SWT. sedang membagi-bagikan rezeki dan anugerah-Nya kepada semua makhluk di
dunia. Waktu yang Nur Ilahi memancarkan fadhilah dan keagungan bagi insan yang mau membuka hati menerima karunia-Nya. Dengan Nur Ilahi yang
menerangi hati setiap hamba, waktu dhuha memiliki hubungan erat dengan
kelapangan hidup mereka. Dengan aura Nur Ilahi yang mengiringi segala aktifitas
ekonomi, waktu dhuha memiliki kaitan yang begitu kuat dengan keluasan dan
keberkahan rezeki.
Dalam doa Rasulullah, yang artinya, ''Ya Allah, berilah keberkahan kepada umatku di waktu
pagi.'' ini
menunjukkan bahwa barangsipa yang aktif bangun di waktu pagi (waktu subuh
dan dhuha) untuk beribadah kepada Allah SWT.,
Ia akan mendapatkan keberkahan dalam setiap aktifitasnya. Sebaliknya, mereka yang hanya terlena dalam
buaian mimpi tanpa mau bermunajat kepada Allah SWT. untuk mendapat keberkahan
waktu pagi, maka mereka tidak akan pernah
mendapatkan bagian dalam keberkahan itu.
Lebih
dari itu, Rasulullah SAW. menjelaskan lebih detail tentang keutamaan sholat dhuha tersebut. Diceritakan dari Abu Darda’ RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan sholat dhuha
dua rakaat, maka Ia tidak akan dicatat sebagai orang yang lupa. Barang siapa
yang melaksanakannya empat rakaat, maka Ia akan dicatat sebagai ‘abid (hamba).
Barang siapa yang melaksanakannya enam rakaat, maka Ia akan dicukupkan pada
hari itu. Barang siapa yang melaksanakannya delapan rakaat, maka Ia akan
dicatat sebagai orang yang menetap (dalam ketaatan). Dan barang siapa yang
melakasanakannya dua belas rakaat, maka Alloh akan membangunkan untuknya sebuah
rumah disurga. Tidak ada suatu hari dan malam kecuali terdapat pemberian Allah
yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya...” (HR. Ath-Tabrani)
Dalam
riwayat lain yang juga dari Abu Darda’ RA. dijelaskan bahwa Rasulullah
bersabda, “Alloh SWT. berkata, ‘Wahai
Anak Adam, sholatlah untuk-Ku empat rakaat di awal siang hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhannya di sore hari’” (HR. At-Turmudzi). Dari Abu Hurairah
RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barang
siapa yang melaksanakan sholat dhuha dengan langgeng, maka Alloh akan mengampuni
dosa-dosanya sekalipun sebesar buih di lautan” (HR. Ath-Tabrani)
Demikian
diantara beberapa keutamaan yang terkandung di dalam sholat dhuha. Sholat ini
begitu lekat dengan ibadah ritual pembuka untuk menjemput rezeki. Sebagaimana
yang tersurat dalam doa setelah pelaksanaan sholat dhuha, seoang hamba bermunajat
agar dimudahkan, disucikan, diluaskan dan diberkahi dalam setiap rezeki yang
Alloh SWT. limpahkan. Namun yang terpenting adalah, keutamaan sholat dhuha
bukanlah karena ada hubungan dengan mencari rezeki seperti yang banyak
dipersepsikan, melainkan ia menjadi utama karena sumpah Alloh SWT. dalam
al-Qur’an. Maka, sungguh bahagia orang-orang beriman yang memulai waktu paginya
dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.
Akhirnya,
mudah-mudahan kita termasuk bana Allahu
lahu baitan fi al-jannah yang bisa melaksanakan sholat dhuha dengan
istiqomah dan diterima oleh Allah SWT. dan termasuk dalam “Orang yang mendapatkan tunangan cantik”
sebagaiama doa Kyai kepada santri yang aktif melaksanakannya. Amin.
Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar